Ada Apa Dengan Introvert ?

Setelah membaca dari beberapa buku dan juga postingan, saya sendiri sebetulnya masih belum yakin apakah saya pribadi yang introvert, memang sih saya lebih demen menyendiri dari pada suasana ramai, lebih cenderung diam dan mengamati ketimbang banyak bicara' dan saya juga enggak ujuk-ujuk melabeli diri saya sebagai pribadi introvert, tapi membaca beberapa ulasan tentang introvert, ya koq sama banget, tapi mosok iya sih saya introvert ?

Sebetulnya perasaan kayak  gini udah lama menyadari nya dan saya memang susah membaur dengan banyak orang, tapi bukan berarti saya cuek dan anti sosial, saya masih bisa berbaur asal gak terlalu ramai.

Tau ga sih saya itu paling betah berdiam diri di dalam rumah dan paling demen ngedekem di dalam kamar, cari kesibukan atau menulis kayak gini atau hanya di ruang tipi. Saya ngerasa gak nyaman di keramaian atau berkumpul di tengah keramaian.

Saya sebetulnya ga ngerti kenapa, kalau ada acara kumpul-kumpul bareng keluarga besar seperti nikahan atau syukuran yang melibatkan banyak orang saya ga pernah ngerasa nyaman, duduk rasanya serba salah dan bawaannya kepingin acara cepat selesai aja. Kecuali keluarga inti aja, kayak kakak dan adikku sendiri, intinya yang terdekat aja.

Saya ngerasa aman dan bebas  saat  berada di rumah  sendiri  dari pada ngumpul-ngumpul, agak susah membaur, di kira ga mau bergaul, di kira sombong, kuper, gak asik, apalagi dengan orang baru, saya hanya ngerasa gak nyaman aja di tengah keramaian apalagi dalam kurun waktu yang cukup lama...capeek banget rasanya.

Kebalikan dengan si extrovert yang lebih berenergi di tengah keramaian, introvert justru lebih merasa berenergi di dalam kesendirian, introvert lebih hidup di lingkaran yang kecil dari pada yang besar. Lantas adakah  yang salah dengan introvert ?

Orang menganggap introvert mempunyai permasalahan mental dengan kepribadian, seolah-olah harus selalu begini begitu yang kadang melelahkan bagi introvert. Introvert sendiri kepingin maju, sama koq seperti yang lainnya hanya saja cara mereka berbeda.

Karena kepribadiannya yang beda itu kita ga bisa memaksa seseorang yang berkepribadian introvert harus sama seperti extrovert, enggak adil rasanya jika membanding-bandingkan keduanya.

Menurut orang-orang terdekat, saya memang cenderung diam, agak susah membaur, ya seperti yang saya bilang tadi, saya kebanyakan mendengar saja dalam pembicaraan,.hanya sesekali menimpali, tapi bukan karena saya cuek si, tapi cukuplah jadi pendengar yang baik.

 

Dulu waktu masih muda saya berpikir sifat seperti ini akan hilang dan memudar dengan sendirinya, tetapi ternyata kok enggak ya, saya tetap aja bermasalah dalam berhubungan dengan kumpulan orang-orang yang ramai.

Barangkali orang" yang gak ngerti  menduga sombong karena saya gak mau membaur, padahal bukannya enggak mau, tapi jadi kayak enggak berkutik gitu loh, mereka ga pernah tau rasanya jadi orang introvert itu begitu melelahkan saat lagi ngumpul, auto kepingin kabur.

Saya baru bisa terbuka dengan orang yang memang udah bener-bener klik dan sehati dan udah bener-bener deket banget itupun gak banyak, bahkan dulu sahabat dekat saya tak lebih dari tiga orang.

Koq sama percis kayak saya

Menulis adalah cara saya untuk ngobrol dengan banyak orang, dengan menulis saya jadi seperti mendapat udara segar kembali . Karena saya enggak pandai bercakap-cakap dengan banyak orang dan menulis adalah media saya buat bercerita, toh orang gak kenal saya secara langsung seperti apa aslinya.

Mungkin banyak orang menduga saya adalah pribadi yang lincah dan supel,..hehehe, kelincahan saya hanya terlihat di dalam tulisan saja, kalau di dunia nyata saya langsung melempem.

Jika ada tetangga kiri kanan mengadakan acara saya pastinya ikutan nimbrung, wong namanya hidup pasti ga mungkin menyendiri terus, kan saya juga enggak anti sosial, tetangga adalah orang yang kayaknya udah ngerti saya banget, lagian saya udah kenal mereka tahunan lamanya, jadi  udah tau seperti apa dan saya berusaha sebisa mungkin ikut membaur menghormati mereka.

Jika extrovert membutuhkan banyak stimulasi dan validasi supaya tetap bisa eksis dan di akui, berbeda dengan introvert, mereka lebih nyaman dengan kesendirian, walau itu ga mutlak ya, tapi kebanyakan introvert memang lebih nyaman begitu, gak haus akan validasi, tapi enggak ada yang larang kalo ada introvert mau begitu, boleh -boleh aja kan.

Tak kenal maka tak sayang, tak paham introvert bisa jadi salah menduga, para introvert seperti saya memahami orang lain dengan caranya sendiri, mereka ga perlu selalu terlihat eksis, mereka dan juga saya bisa jadi pendengar yang baik, memahami orang lain  dan jeli namun dengan caranya sendiri.

Kebetulan saya demen mengamati dan sering jadi tempat curhatan, tapi belom tentu saya bisa curhatan dengan mereka, lebih memilih untuk diam dan jadi pendengar. Kalau ada yang berbicara dengan saya, biasanya saya selalu memperhatikan dengan seksama dan kalau orang ga tau di kira saya cuek, padahal saya berusaha memahami apa yang mereka omongin.

Jadi jika ada seorang anak kecil duduk di pojok kelas terlihat menyendiri dan ga berbaur dengan yang lain, jangan langsung berprasangka, coba lihat kedepannya ada hal istimewa apa yang akan mereka lakukan bisa jadi dia seorang introvert yang sedang mengamati dan menikmati dunianya.

Salam🙏