Ngantri Sarapan di Kopi Moyan Bandung

Kopi Moyan

Mreneyoo.com. Waktu sudah menunjukan pukul 7.10 wib, sesampainya kami di stasiun Padalarang Bandung setelah tigapuluh menit mengendarai whoosh, pak sopir travel sudah menunggu kami di pinggir jalan depan stasiun kereta cepat.

Dari rumah di Jaksel memang belum sarapan pagi, yah maklum aja, kereta berangkat pukul 6.40 pagi, jadi rombongan kami memang berangkat awal menuju Bandung.

Setelah memasuki kendaraan, pak sopir membawa kami menuju salah satu tempat makan bernama Kopi Moyan di daerah pusat kota Bandung, bangunannya sepertinya bekas gedung kantoran atau rumah tua, lokasinya di jalan Anggrek no 30 Bandung tepatnya di taman kota, ini lokasi pertama yang kami datangi pas main ke Bandung.

Di sana ternyata sudah banyak yang antri di trotoar sampai keluar pagar di pinggir jalan, untungnya jalannya lebar, walau itu jalan besar tetapi sepertinya bukan jalur angkot, hanya pengguna motor, kendaraan pribadi dan beberapa taksi online yang bersliweran.

Berhubung anak muda alias keponakanku yang di tugaskan mencari tempat - tempat yang mau di kunjungi, termasuk si Kopi Moyan ini, dan ternyata sudah full, tapi tetap saja masih banyak yang ngantri.

Di sini di atur pake antrian, ada petugasnya yang sibuk mengatur para pengunjung, mungkin tempat ini lagi viral atau gimana, saya juga enggak tau, biasanya yang viral-viral itu pasti rame, sudah kadung nyampe, sebetulnya saya paling males ngantri, apalagi soal makan 🥴 tapi saat itu sudah pukul sembilan pagi lewat, memang saatnya sarapan dan perut udah mulai bernyanyi dengan nada pilu.

Ada sekitar tigapuluh menit mengantri sambil berdiri di trotoar, akhirnya rombongan yang berjumlah delapan orangpun di persilahkan masuk dan sudah ada meja yang kosong.

Sampe meja kasirnya juga ternyata masih ngantri lagi, ronde kedua pun berlanjut..hehe, jadi karena terbatasnya waktu, akhirnya pesan menu sarapan yang seragam, enggak bisa pesen menu yang agak beda, gimana ya..wong ngantri pesan makanan aja cukup lama.

Jadi menu sarapan yang di pesan cukup nasi kuning dengan lauk ikan cakalang dan ayam suwir, kroket, bakwan, cilok dan kopi hitam, udah lebih dari cukup, sempet juga pesen teh tarik Aceh, ternyata yang datang es teh tarik, bukan yang anget, weleh-weleh, masih pagi sudah ngumbi es 😬 dan saya cukup bengong dengan piring nasinya yang ternyata kecil, ini mah berasa makan di tatakan gelas.

Tapi enggak apalah ya, sarapan kan enggak perlu porsi jumbo, yang penting bisa ganjel perut, pan mau keliling lagi seharian, belom lagi pas makan siang ngisi amunisi lagi, biasalah kebanyakan orang Indonesia kalo belum ketemu nasi kurang afdol rasanya, pagi-pagi cuman makan sereal atau buah mah enggak ketelen wkwkw, walau itu sarapan sehat ceunah.

Nasi kuningnya cukup enak dan gurih,  cakalang dan ayam suwirnya juga enak, sedikit pedas, jadi enggak sia-sia walaupun udah ngantri, tapi semisal di suruh ngulang atau datang lagi ketempat makan yang model ngantri begini, walaupun harganya terbilang murah, enggak lagi lah yaw..cukup sekali aku merasaaa....lah kayak lagunya wak haji Rhoma 😁.

Salam